02 June, 2014

Tagged under:

The True Power of Water




“Dan Kami ciptakan dari air segala sesuatu yang hidup.” (QS. Al Anbiya : 30).Dalam kitab-kitab tafsir klasik, ayat tadi diartikan bahwa tanpa air semua akan mati kehausan. Tetapi di Jepang, Dr. Masaru Emoto dari Universitas Yokohama dengan tekun melakukan penelitian tentang perilaku air.
Air murni dari mata air di Pulau Honshu dido’akan secara agama Shinto, lalu didinginkan sampai -5 derajat C di laboratorium, lantas difoto dengan mikroskop elektron dengan kamera kecepatan tinggi. Ternyata molekul air membentuk kristal segi enam yang indah.
Percobaan diulangi dengan membacakan kata, “Arigato (terima kasih dalam bahasa Jepang)” di depan botol air tadi. Kristal kembali membentuk sangat indah. Lalu dicoba dengan menghadapkan tulisan huruf Jepang, “Arigato”. Kristal membentuk dengan keindahan yang sama. Selanjutnya ditunjukkan kata “setan”, kristal berbentuk buruk. Diputarkan musik Symphony Mozart, kristal muncul berbentuk bunga. Ketika musik heavy metal diperdengarkan, kristal hancur.
Ketika 500 orang berkonsentrasi memusatkan pesan “peace” di depan sebotol air, kristal air tadi mengembang bercabang-cabang dengan indahnya. Dan ketika dicoba dibacakan do’a Islam, kristal bersegi enam dengan lima cabang daun muncul berkilauan. Subhanallah.
Dr. Emoto akhirnya berkeliling dunia melakukan percobaan dengan air di Swiss, Berlin, Prancis, Palestina, dan ia kemudian diundang ke Markas Besar PBB di New York untuk mempresentasikan temuannya pada bulan Maret 2005 lalu.
Ternyata air bisa “mendengar” kata-kata, bisa “membaca” tulisan, dan bisa “mengerti” pesan. Dalam bukunya The Hidden Message in Water, Dr. Masaru Emoto menguraikan bahwa air bersifat bisa merekam pesan, seperti pita magnetik atau compact disk.
Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin dalam pesan tercetak di air. Air bisa mentransfer pesan tadi melalui molekul air yang lain. Barangkali temuan ini bisa menjelaskan, kenapa air putih yang dido’akan bisa menyembuhkan si sakit.
Dulu, hal tersebut kita anggap musyrik, atau paling sedikit kita anggap sekadar sugesti, tetapi ternyata molekul air itu menangkap pesan do’a kesembuhan, menyimpannya, lalu vibrasinya merambat kepada molekul air lain yang ada di tubuh si sakit.
Tubuh manusia memang 75% terdiri atas air. Otak 74,5% air. Darah 82% air. Tulang yang keras pun mengandung 22% air. Air putih galon di rumah, bisa setiap hari dido’akan dengan khusyu kepada Allah, agar anak yang meminumnya shaleh, sehat, dan cerdas, dan agar suami yang meminum tetap setia. Air tadi akan berproses di tubuh meneruskan pesan kepada air di otak dan pembuluh darah.
Dengan izin Allah, pesan tadi akan dilaksanakan tubuh tanpa kita sadari. Bila air minum di suatu kota dido’akan dengan serius untuk keshalehan, insya Allah semua penduduk yang meminumnya akan menjadi baik dan tidak beringas.
Rasulullah SAW bersabda, “Zamzam lima syuriba lahu”, “Air zamzam akan melaksanakan pesan dan niat yang meminumnya.” Barangsiapa minum supaya kenyang, dia akan kenyang. Barangsiapa minum untuk menyembuhkan sakit, dia akan sembuh.
Subhanallah… Pantaslah air zamzam begitu berkhasiat, karena dia menyimpan pesan do’a jutaan manusia selama ribuan tahun sejak Nabi Ibrahim AS.
Bila kita renungkan berpuluh ayat Al-Qur’an tentang air, kita akan tersentak bahwa Allah rupanya selalu menarik perhatian kita kepada air. Bahwa air tidak sekadar benda mati. Dia menyimpan kekuatan, daya rekam, daya penyembuh, dan sifat-sifat aneh lagi yang menunggu disingkap manusia. Islam adalah agama yang paling melekat dengan air.
Shalat wajib perlu air wudhu 5 kali sehari. Habis bercampur, suami istri wajib mandi. Mati pun wajib dimandikan. Tidak ada agama lain yang menyuruh memandikan jenazah, malahan ada yang dibakar.
Tetapi kita belum melakukan dzikir air. Kita masih perlakukan air tanpa respek. Kita buang secara mubazir, bahkan kita cemari. Astaghfirullah.
Seorang ilmuwan Jepang telah merintis. Ilmuwan muslim harus melanjutkan kajian kehidupan ini berdasarkan Al-Qur’an dan hadits. Wallahu a’lam. *)
Lepas dari kebenaran akan hal yang dibahas di atas ini, kita hanya boleh percaya bahwa jika Allah berkehendak atas sesuatu, pasti terjadilah. Dan semua itu hanya Allah yang tahu. Semoga kita sekalian diberikan petunjuk oleh Allah dan diperlihatkan kebenaran yang sebenar-benarnya oleh Allah Swt. Amin. (Jaka)
————————————————————–
Orang yang belum mengerti hakikat dan karakteristik air sering mengira bahwa pengobatan alternative dengan cara meminum air yang telah diberi doa sebelumnya, merupakan suatu cara yang tidak ilmiah. Karena itu maka “layak” disebut sebagai cara yang tidak rasional. Namun, seorang peneliti Jepang terkenal, Dr. Masaru Emoto berhasil membuktikan bahwa air sanggup membawa pesan atau informasi dari apa yang diberikan kepadanya. Bahkan air yang diberi respon positif, termasuk doa, akan menghasilkan bentuk kristal heksagonal yang indah.
Hasil penelitian Masaru Emoto yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia “The True Power Of Water” [Hikmah Air dalam Olahjiwa], (MQS Publishing, 2006), merupakan pengalaman menakjubkan karena membuktikan bahwa air ternyata “hidup” dan dapat merespon apa yang disampaikan manusia.
Temuan Masaru memrupakan hasil kerja kerasnya sebagai wujud kecintaan terhadap ilmu pengetahuan. Ia bahkan melakukan percobaan dengan air di Swiss, Berlin dan Prancis. Temuannya itu kemudian ia bawa ke markas Besar PBB di New York bulan Maret 2005 lalu.
Dr. Masaru Emoto melakukan penelitian selama 2 bulan bersama sahabatnya Kazuya Ishibashi (seorang ahli sains yang mahir menggunakan mikroskop). Masaru yang menyelesaikan pendidikannya di Yokohama Municipal University Departemen Kemanusiaan dan Sains jurusan Hubungan Internasional berhasil mendapatkan foto kristal air dengan membekukan air pada suhu -25 derajat Celsius dan menggunakan alat foto berkecepatan tinggi. Lalu ditelitilah air dengan menggunakan respon kata-kata, gambar, serta suara. Hasilnya luar biasa, sebagaimana yang sudah dibaca banyak orang. Air, katanya, bisa menerima pesan.
Bahkan dalam bukunya yang lain, “The Hidden Message in Water”, Masaru mengatakan, air seperti pita magnetik atau compact disk.
Kata-Kata
Air mengenali kata tidak hanya sebagai sebuah desain sederhana, tetapi air dapat memahami makna kata tersebut. Saat air sadar bahwa kata yang diperlihatkan membawa informasi yang baik maka air akan membentuk kristal. Jika kata positif yang diberikan, maka kristal yang terbentuk akan merekah luar biasa laksana bunga yang sedang mekar penuh, seakan ingin menggambarkan gerakan tangan air yang sedang mengekspresikan kenikmatannya.
Sebaliknya, jika kata-kata negative yang diberikan, maka akan menghasilkan pecahan kristal dengan ukuran yang tidak seimbang. Mungkin juga air dapat merasakan perasaan orang yang menulis kata tersebut. Jadi bisa dibayangkan bagaimana jika air diberi kumpulan kata yang merupakan doa?
Subhanallah, kekuatan air yang sudah menerima kata-kata itu, terutama untuk penyembuhan tentu sangat besar. Apalagi kumpulan kata yang merupakan doa tersebut bukan kata-kata biasa, tapi berasal dari Allah SWT dan diucapkan oleh orang shaleh pilihan Allah SWT.
Dr. Masaru sendiri menggunakan kekuatan air untuk pengobatan dengan menemukan efek gelombang energi yang dia sebut sebagai HADO (energi atau kumpulan getaran yang ada pada sebuah benda). Lalu dengan HADO inilah Dr.Masaru bisa memformat efek energi air untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Pengobatan dengan HADO ini merupakan salah satu cara pengobatan alternative.
Menurut Masaru, banyak peneliti saat ini mulai mempelajari berbagai pengobatan alternative karena merasakan beberapa kekurangan dalam obat konvensional Barat, yang hanya mampu mencapai level sel yang menyebabkan gejala penyakit. Sedang air HADO mampu mengobati penyakit hingga ke dalam partikel sub atom terkecil. Sudah ada beberapa pasien Dr.Masaru yang sembuh setelah meminum air HADO.
Penerima Informasi
Berdasarkan penelitian Dr.Masaru, semakin jelas terlihat bahwa kualitas air dapat menjadi lebih baik atau lebih buruk, bergantung pada informasi yang diterimanya. Hal ini membuat kita yakin bahwa kita, manusia, juga dipengaruhi oleh informasi yang kita terima karena 70% tubuh manusia dewasa adalah air.
Konsekuensi logisnya adalah manusia, sebagai makhluk yang sebagian besarnya terbentuk dari air, sudah seharusnya diberikan informasi yang baik. Jika kita melakukan hal ini, pikiran dan tubuh kita akan menjadi sehat. Di pihak lain, jika kita menerima informasi yang buruk, kita akan merasakan sakit.
Ambil contoh begini; Sebagian orang mengatakan bahwa mereka merasa lebih baik hanya dengan berbicara kepada dokter. “Efek placebo” ikut berperan saat dokter yang mereka percayai berkata, “ini cuma flu biasa, Anda hanya perlu banyak istirahat. Jangan khawatir, Anda akan segera sembuh.”
Dengan mendengarkan kata-kata dokter tersebut, rasa cemas dan takut dalam diri mereka benar-benar hilang. Kata-kata tersebut membangunkan kekuatan untuk menyembuhkan diri sendiri, yang memang sudah ada dalam tubuh manusia.
Pada zaman dahulu seorang dokter adalah orang yang juga ahli dalam bidang agama, seperti pendeta atau tabib sehingga dia tidak hanya memberikan solusi secara konvensional, namun sekaligus memberikan “efek placebo” lewat kata-kata positif berupa doa atau motivasi yang sarat nilai spiritual.
Hal ini juga berlaku bagi konselor yang harus mempunyai kemampuan untuk mengirim gelombang yang baik agar bentuk gelombang abnormal pada pasien dapat diperbaiki.
Efek kata-kata juga bisa menimbulkan perilaku negative. Orang acapkali melakukan bunuh diri setelah membaca informasi tentang materi bunuh diri. Sekitar dua puluh tahun lalu seorang idola remaja di Jepang melakukan bunuh diri. Dengan cepat berita tersebut menyebar, banyak remaja-remaja lain mengikuti jejaknya. Kejadian tentang hantu pembunuh di Jepang juga mempengaruhi orang lain untuk melakukan hal yang sama.
Nikmat yang mana lagi?
Mari kita ingat kembali bahwa air yang diberikan kata-kata positif akan menyusun kristal-kristal yang indah. Air mempersembahkan kepada kita makna yang mengagumkan bahwa kita seharusnya menjalani hidup dengan cara yang baik, serta tetap menjaga kesehatan pikiran dan tubuh kita serta berikankata-kata yang positif (informasi) yang baik kepada manusia, yang 70% tubuhnya adalah air.
Sungguh kita tidak akan mampu menghitung nikmat Allah SWT yang diwujudkan-Nya berupa air.
“Allah-lah yang telah mMenciptakan langit dan bumi serta menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia Mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezeki untukmu, dan Dia telah Menundukkan (pula) bagimu supaya behtera itu berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah Menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai.” (QS. Ibrahim : 32).
Sebagai penutup, dalam sebuah karya ilmiah yang ditulis Dr. Akiko Sugara dari Jurusan Ilmu Kesehatan Universitas Tokyo tentang HADO dalam makanan membuktikan efek buruk daging babi pada orang yang memakannya.
Bersandar pada Dr. Masaru Emoto dan Dr. Akiko Sugara kita dapat memahami betapa luar biasa yang diberikan Allah kepada manusia, meski terkadang otak kita tidak sampai kepadanya. Pertanyaanya, lalu nikmat yang mana selain kita senantiasa bersyukur kepadaNya?Wallahu’alam bishshawwab
Kartika Pemilia Lestari /hidayatullah.com *)
————————————————————-
Ada yg sudah baca buku “The True Power of Water” tulisan Masaru Emoto? Buku ini sangat “dahsyat” isinya. Utk edisi bahasa Indonesia, diterbitkan oleh MQ publishing, dengan pengantar oleh AA Gym. Harganya Rp. 50.000. Cukup “mahal” untuk buku “sekecil” itu. Tapi menurut saya isinya sangat bernilai. Buku ini bercerita tentang riset yg dilakukan Masaru terhadap foto kristal air. Coba baca artikel berikut ( ditulis oleh : Algooth Putranto, Wartawan Bisnis Indonesia)
Dalam setiap air heksagonal terdapat klaster kelompok satuan terkecil dan stabil, sehingga mudah melakukan penetrasi ke dalam sel. Suplai oksigen pun bisa dihasilkan untuk mengaktifkan metabolisme sel.Sedikitnya 70% dari massa tubuh manusia adalah air yang berada dalam bentuk cairan. Organ otak terdiri dari 74,5% air, darah 82% air bahkan tulang yang keras pun mengandung 22% air.Air berfungsi untuk mengatur suhu tubuh, melancarkan peredaran darah, membuang racun dan sisa makanan, mengatur struktur dan fungsi kulit, proses pencernaan, mejaga fungsi paru-paru, melindungi dan melumasi gerakan sendi dan otot hingga mendukung proses pemulihan.Lebih dari satu liter air ini hilang setiap hari, dan harus diganti. Hilangnya air dapat melalui urin, kotoran, dan pernapasan. Bila tubuh kehilangan 4% cairan maka kinerja tubuh akan turun sebanyak 22%. Dalam jangka panjang bisa berujung pada kematian.Menurut penulis buku The True Power of Water, Masaru Emoto, konsep itu semakin berkembang jika di lihat rumus molekul air yang mengikat oksigen yang berfungsi untuk mengaktifkan metabolisme sel.Pada air biasa rumus molekulnya adalah pentagonal, (H2O).
Sementara air heksagonal adalah air murni yang mempunyai struktur molekul terdiri rangkaian enam molekul H2O atau (H2O)6.Pada air pentagonal hanya memiliki kandungan oksigen 5 – 7 ppm/liter, sementara air heksagonal memiliki 10 – 12 ppm/liter.Hal ini bisa dijelaskan sebab dalam setiap air heksagonal terdapat kluster kelompok satuan terkecil dan stabil sehingga mudah melakukan penetrasi ke dalam sel, sehingga mendapat suplai oksigen untuk mengaktifkan metabolisme sel.”Air heksagonal sebenarnya merupakan air yang sangat murni, yang sejak ribuan tahun lalu terdapat di permukaan bumi. Namun, jumlah air heksagonal berkurang karena sikap manusia yang destruktif,” ujar dia dalam seminar The True Power of Hexagonal Water belum lama ini di Jakarta.Selain itu, lanjut Masaru, air ternyata memiliki kemampuan untuk merekam hado (energi) yang dipancarkan oleh rasa cinta dan syukur dari manusia, sehingga mengubah molekul pentagonal air menjadi heksagonal.Doktor dari Universitas Yokohama itu membuktikannya dengan penelitian perilaku air. Caranya dengan mengambil air murni dari mata air di Pulau Honshu untuk didoakan secara agama Shinto, lalu didinginkan sampai lima derajad di bawah nol di laboratorium.
Melalui foto mikroskop elektron dengan kamera kecepatan tinggi ternyata didapatkan molekul air membentuk kristal segi enam yang indah.Percobaan diulangi saat air berubah menjadi pentagonal dengan membacakan dan menuliskan kata terima kasih dalam bahasa Jepang di depan botol air tadi rupanya kristal kembali membentuk kristal segi enam.”Hal sebaliknya terjadi saat air di depan botol di tulisakan kata bodoh dan diputarkan musik heavy metal,” tuturMasaru.Bisa dibuatPercobaan diulangi dengan dibacakan doa agama lain hasilnya terbentuk kristal bersegi enam dengan lima cabang daun muncul berkilauan. Menurut Masaru semakin kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin dalam pesan tercetak di air.Menurut psikiater kesehatan mental spiritual Erwin Kusuma, temuan ini merupakan penjelasan mengapa air putih yang didoakan bisa menyembuhkan si sakit. Hal yang dulu anggap sekadar sugesti ternyata bisa dijelaskan secara ilmiah oleh Masaru.Secara alamiah di alam bebas air heksagonal terbentuk bila air terpapar energi sinar elektromagnetik dari matahari atau pantulannya yang tergolong Far Infra Red (FIR) dengan panjang gelombang 6-14 mikron.Dalam rentang panjang tersebut, FIR memiliki sifat sinar maupun gelombang radio yang tidak nampak tetapi terpantul kemana-mana. FIR berfungsi memecah gugus air besar (penta) menjadi gugus molekul enam (heksa).
Melihat kondisi ini tak heran jika air heksagonal lebih banyak terdapat di daerah perbukitan atau danau yang mengandung mineral Ca2+ sebagai pemantul FIR dari matahari.Teknologi yang dipakai oleh Masaru Emoto untuk menciptakan air heksagonal dinamai bio resonance machine. Dengan mesin ini air dialiri resonansi elektromagnetik agar molekulnya diaktifkan. Resonansi bervibrasi 299.000 kc per detik mengubah air menjadi rangkaian molekul heksagonal (persegi enam).Selain Masaru, ada pula ahli asal Korea bernama Mu Shik Jhoa yang menciptakan alat untuk memproduksi air heksagonal dengan menggunakan bahan air biasa yang disebut hexagonal water system.
Menurut Abdullah Gymnastiar atau biasa disapa Aa Gym, tanpa menggunakan alat-alat buatan manusia tersebut sebetulnya semua orang bisa menciptakan air heksagonal.”Hal itu ditunjukkan oleh Nabi Muhammad SAW yang sanggup berkomunikasi dengan air zamzam dengan memanjatkan doa kepada Allah memohon bertambahnya ilmu, bertambahnya rezeki dan bertambahnya kesehatan,” ujar dia.Selain rajin memanjatkan syukur kepada Allah, lanjut Aa Gym, agar tetap sehat manusia harus menjalankan tujuh kiat hidup sehat a.l. menjaga makan dan minum, olahraga teratur, mengendalikan stres, rajin beribadah, bersyukur

0 comments:

Postingan Blogger. Powered by Blogger.