24 May, 2014

Tagged under:

Mengenal Apa itu Megalomania ?.

Menurut Wikipedia, Megalomania berasal dari bahasa Yunani, Megalo, yang artinya sangat besar, hebat, atau berlebih-lebihan. Secara gamblang, megalomania bisa kita artikan sebagai bentuk obsesi berlebihan terhadap dirinya sendiri karena merasa dirinya paling hebat, paling berkuasa, dan paling besar. Dalam ilmu psikologi, megalomania termasuk salah satu bentuk gangguan kepribadian manusia. Banyak juga yang beranggapan bahwa seorang pemimpin bisa dikategorikan sebagai penderita megalomania, mengingat banyaknya tokoh terkenal dunia yang dicurigai mengidap megalomania. Karena ciri negatif dari seorang pemimpin adalahkeinginan kuat untuk tampil sebagai orang terhormat, dihargai, dan ditaati

Walau megalomania tidak menutup kemungkinan untuk diderita oleh orang-orang yang jauh dari kekuasaan, namun sosok seorang pemimpin merujuk kepada kecenderungan-kecenderungan mulai dari ketidak-relaan sesiapapun untuk kehilangan jabatan tertinggi dalam suatu kelompok (negara atau perusahaan) hingga cara mempertahankan posisi tersebut yang dijadikan prioritas utama. Perilaku hanya mementingkan diri tersebut berarti sudah menyimpang jauh dari cita-cita awal yang telah ditetapkan, sehingga tujuan tidak tercapai dan terbengkalai ditengah jalan. Kecelakaan ini disebabkan karena kepemimpinan dipegang oleh seseorang yang salah, seseorang yang lebih mementingkan kemuliaan, kebesaran dan kekayaan diri pribadi dibandingkan dengan tujuan bersama yang telah diamanahkan.


Sigmund Freud, bapak psikologi, berpendapat bahwa akar dari megalomania adalah narsisme atau perasaaan mencintai diri sendiri secara berlebihan dalam diri manusia. Penderitanya memiliki suatu kecenderungan untuk menilai dirinya secara berlebihan atau menghargai diri melampaui batas. 

Diperdebatkan, bagaimanapun, 'selain bentuk patologis nya, megalomania adalah perilaku mental yang dapat digunakan oleh setiap individu sebagai cara untuk mengatasi kesulitan terkait dengan frustrasi, ditinggalkan, kehilangan, atau hilangnya benda' dalam sehari-hari hidup. Dalam pengertian ini, kita dapat melihat 'megalomania sebagai bentuk ekstrem dari maniak pertahanan ... terhadap kecemasan akibat pemisahan dari obyek '.


Dalam dunia sosial, 'megalomania ... bisa menjadi karakteristik mabuk kekuasaan atau diktator , beberapa eksekutif, beberapa politisi dan beberapa jenderal Angkatan Darat '. Semua figur tersebut dapat dikatakan memiliki '"Big Ego ". 

Sayangnya, 'seseorang dengan megalomania mungkin tidak tertarik dalam refleksi diri atau perubahan pribadi', sehingga pengobatan dengan pembicaraan mungkin kurang efektif daripada obat-obatan.

Sebuah komplikasi tambahan analisis terdiri oleh transferensi:. 'Jika analis mempunyai kecenderungan-kecenderungan megalomania atau otoritarianisme, respon pasien terhadap analis akan menguatkan mereka'




Ciri-ciri dari Megalomania:

1. Tidak mau menerima kritik 

Apapun pendapat orang Megalomania harus didengar. Orang Megalomania tak mau mendengarkan pendapat orang lain. Dia selalu menganggap dirinya dan perkataannya yang paling benar. Keputusannya paling tepat, dan tindakannya pasti hebat. Merasa paling benar sejagat raya kalau sudah berargumentasi. Jika dia dikeritik biasanya malah menyalahkan orang yang mengkeritik. Menurutnya, argumen dia ialah yang paling benar. Bagaimanapun keritikan orang terhadapnya, dia akan tetap berdalih karena merasa dirinyalah yang harus didengarkan bukan orang lain.

2. Selalu ingin dihargai
Sebagai orang yang mengaku paling hebat dan tak mau dikeritik, pengidap Megalomania ingin orang sekitar menghargai kerja kerasnya. Sekalipun yang dilakukan ialah sesuatu yang dapat merugikan banyak orang. Dia tetep ingin dianggap benar oleh semua orang dan tetap dihargai. Harga dirinya sangat tinggi. 

3. Selalu ingin jadi ketua
Karena ingin dihargai dan merasa diri paling benar, maka penderita Megalomania akan berpendapat posisi yang paling pantas untuknya adalah posisi teratas atau sebagai ketua. Dalam pikirannya, dia sudah merasa yang paling sempurna dan paling benar. Dia menganggap dirinya lah yang pantas untuk memimpin bukan orang lain.

4. Senang mencari pendukung
Penderita Megalomania memang memiliki kemampuan sebagai pemimpin, maka itulah dia akan sangat puas jika memiliki pengikut. Dan salah satu kelebihan lainnya ialah mudah untuk mempengaruhi orang lain untuk menyetujui perkataannya. Dia sangat senang dan tambah besar kepala jika ada yang mendukung dirinya. Dia sangat senang bila ada yang meneriakkan dirinya yang paling hebat. Si Megalomania mudah membuat orang takluk untuk menjadi pendukungnya.

5. Baginya, orang lain tidak punya kemampuan
Orang Megalomania suka merendahkan orang lain baik secara langsung maupun tak langsung. Bagi dia, orang lain tidak memiliki kemampuan sehebat dirinya. Dalam pekerjaan dia sering meremehkan hasil kerjaan orang lain dibanding dirinya. Seorang Megalomania merasa dirinya yang mampu menyelesaikan semua biar dia mendapat sanjungan dan pujian dari banyak orang.


Selanjutnya >> Tokoh Tokoh yang dianggap Megalomania

0 comments:

Postingan Blogger. Powered by Blogger.